Kala itu 6 Agustus 1993 kegiatan Latihan dasar kepemimpinan (LDK) di sebuah sekolah swasta
Ruli : “ Pokoknya besok kalian tidak boleh telat. Jam 5 pagi harus sudah ada di sekolah “
Syihab : “ Benar. Awas kallau telat ! Ingat, kalian tidah boleh manja !. Mengerti !
Junior : “ Ya Mas..”
Di ruang OSIS
Zakky : “ Jadi bagaimana Pak? Tentang anggaran yang kami ajukan ? “
Ikin : “ Tidak bisa, sekolah tidak bisa mengeluarkan dana sebesar itu untuk hal yang tidak penting.”
Opi : “ Lho begitu pak ? Tidak bisa, menurut kami acara ini adalah acara yang sangat penting “
Neni : “ Pokoknya acara ini harus tetap berjalan apapun keadaannya.”
Ikin : “ Terserah kalian, saya tidak peduli.”
Pembina ( Ikin ) tertawa puas melihat rancangan dana yang akan dia korupsi
Ikin : “ Ini proposal anggaran dari anak anak pak, mohon disetujui “
Hengki : “ Baiklah, Ini uangnya. “
Senior sedang rapat
Sihab : “ Ada atau tidak ada persetujuan dia acara ini harus tetap dilaksanakan.”
Opi : “ Bagaimana dengan dananya ? Kita tidak mungkin berjalan tanpa ada uang.”
Zakky : “ Saya puny ide, Bagaimana kalau kita aajukan dana langsung keketua yayasan.”
Neni : “ Ini tidak mungkin, Jangankan kita, kepala sekolah pun tidak akan dikabulkan.”
Ruli : “Tidak ada yang tidak mungkin, kita harus mencoba.”
Keesokan harinya, Panitia acara pun menemui Pembina lagi.
Sihab : “ Selamat siang pak,”
Ikin : “ Selamat siang! Ada apa? “
Sihab : “ maaf mengganggu, proposalnya sudah kami perbaiki.”
Ikin : “ Baik, berikan pada saya. Baiklah kalau begitu, saya akan memberi dana yang kalian ajukan. Tapi hanya 50% atau tidak sama sekali.”
Zaki : “ Kok Cuma 50% pak !”
Neni : “ Tapi pak, proposal yang kami buat ini sudah sangat minim, bapak tidak boleh mempersulit dana kegiatan sedanglan dana yang terkumpul sekian banyak.
Ikin : “ Diam ! 50% atau tidak sama sekali
Sihab : “(Berbisik pada Ruli) Sudahlah yang penting kita ada pemasukan.”
Ruli : “ Tapi kita butuh banyak dana ! “
Zakky : “ Daripada tidak sama sekali. Bukankah lebih baik 50%.”
Ruli : “ Baiklah saya setuju.”
Sihab : “ baik pak kami setuju.”
Ikin : “ begitu dong, dari tadi tah begitu! Ini uangnya.”
Sihhab : “ Terima kasih pak.”
Neni : “ (Berbisik pada Opi)
Opi :” Sudahlah, jangan bicara begitu disini, untuk dia tidak mendengar. Kita bicarakan diruang OSIS saja.”
Ayu, Ita dan Eti adalah sahabat dari SMP. Mereka sedang ngobrol di kantin sekolah.
Ayu : “ Hmmmm….. Nyesel deh masuk sekolah ini, udah fasilitasya minim, biaya mahal, seniornya galak galak lagi. Menyebalkan. Apalagi yang namanya Neni..”
Ita : “ Ya, saya setuju dengan kamu, apalagi di sering dekat dekat dengan mas Sihab.”
Eti : ” Kamu naksir sama mas Syihab, Ta ? “
Ita : “ (Sambil malu malu) iyalah… Siapa sih yang ga naksir sama senior cool begitu.”
Ayu : “ Iya, aku setuju, dia tuh pintar, ganteng, manis ketua OSIS lagi.”
Eti : “ aduh… kita kan junior, jangan buat yang aneh aneh deh. Daripada dimarahin senior.
Ayu : “ kalau makannya sudah, ayo kita masuk kelas, nanti telat loh”
Ita : “Ya, Tunggu sebentar lagi,”
Eti : “ berapa semuanya bu? “
Ratu : “ 3 mangkuk baso Rp. 15.000, 3 gelas es teh manis Rp. 3000 dan Krupuk Rp.2000. jadi semuanya Rp. 20000”
Ayu : “ ini mang, terimakasih
Ratu : “ ini kembaliannya neng, terima kasih.”
Ita : “ Ayo Bu, kita kekelas dulu.”
Ratu : “ ya… Sekarang yang sekolah disini anak orang kaya, jajan aja Rp. 50000.
Memang sekarang sekolah ini tidak berorientasi kepada kualitas pendidikan. Hanya untuk motif ekonomi.
Dilapangan ……………………
Eko : “ Untuk seluruh calon pengurus OSIS, dalam hitungan sepuluh membentuk 4 banjar. 1,2,3,….10.”
Opi : “ Semuanya dengarkan baik baik! Kami punya pengumuman untuk kalian.”
Neni : “ Malam minggu ini kamian akan dilantik menjadi pengurus OSIS yang baru, oleh karena itu, kalian harus mematuhi peraturan kegiatan yang sudah kami buat, dapat dipahami !”
Junior : “ Siap!”
Ruli : “ disini kalian harus bisa bekerja sama dalam tim. Kami bagi kalian dalam 2 kelompok.
Syihab : “ Ok, sekarangyang saya panggil tolong memisahkan diri kesebelah kanan. Ayu, Eti, Ita, Angga, Faisal. Kalian kelompok 1, dan sisanya kelompok 2.
Zakky : “ Sekarang tugas kalian adalah membuat artikel semenarik mungkin tentang sekolah ini, disertai fakta yang konkret.” Paham.
Junior : “ Siap, paham!”
Di depan kelas ………
Nafis : “ hai… menurut kalian dimana kita dapat mendapat fakta untuk artikel kita?”
Leni : “ Bagaimana kalau kita cari dari guru saja?”
Nining : “ Maksudnya?”
Leni : “ kita dapat mendapatkan fakta dari data yang kita dapat, tentunya yang berhubungan dengan sekolah ini.”
Nining : “ Baiklah, sekalang ayo kita konsep apa yang harus kita lakukan terlebih dahulu.”
Eko : “ Menurut saya, yang pertama kita lakukan adalah menentukan subyek.”
Leni : “ Bagaimana kalau sekarang kita pasang tape recorder diruangan Mr Hengki dan Mr Ikin?” dari situ kita bisa dapatkan banyak fakta.
Nafis : “ ide yang cemerlang! Ok, nanti malam kita pasang tape recordernya, saya dan leni keruang Mr Hengky dan yang lain ke ruang Mr Ikin. Bagaimana?”
Nining : “ ya.. ya.. saya setuju.”
Di lapangan basket, saat tiga jagoan sekolah sedang latihan basket, Iin, Ayu, Ita, Eti berteriak menyemangati mereka. Sementara itu, Faly dan Widiya mendekat ketika mereka selesai latihan.
Faly menghampiri Aziz.
Faly : “ Beiby….. cape ya.. sini aku lapin keringatnya.. oh iya aku bawain minum buat kamu. “
Aziz : “ Makasih Beib… kamu perhatian banget sih… kamu hari ini tambah cantik aja deh..
Faly : “ makasih beiby….”
Sementara itu..
Iin : “ (Sambil membuka tasnya firman) Wah, ada coklat nih.. so sweet deh.. kok ga bilang bilang yang mau ngasih coklat sama aku?”
Firman : “ Ehm.. Ehm.. ya ambil aja kaluu kamu mau..”
Iin : “ Loh, kok kalau aku mau sih! Kamu beliin coklat ini buat aku kan?”
Firman : (sambil meninggalkan Iin) “maaf ya saya sibuk, masih ada urusan.”
Iin : Hih.. nyebelin banget sih, awas kalau ketahuan pacaran sama junior! Ku penggal kepalamu!”
Di kantin sekolah saat jam istirahat…
Eti : “ Eh… mengenai tugas dari senior, bagaimana nih?”
Ayu : “ Oh.. iya, setahu saya kelompok satu membuat artikel tentang guru dan lebih membahas tentang konflik konfliknya.”
Ita : “ kalau begitu, kita ambil tema mengenai murid teladan saja, bagaimana?”
Ayu : “ Iya, itu pasti jadi inspirasi semua siswa.”
Faisal : “ Apa menariknya? Kehidupan anak teladan pasti hanya berkutat pada buku, belajar, perpustakaan, prestasi.”
Ratu : “ Mau pesan apa neng?”
Eti : “ Baso 5 mangkuk dan 5 gelas es jus, tapi buat saya jangan kaih saus, sambelnya yang banyak, airnya jangan terlalu banyak.”
Angga : “ rewel banget kamu et,, sekalian aja beli cabenya aja satu mangkuk!
Ita : “ namanya juga eti. “
Ratu : “ Tunggu sebentar ya de…”
Angga : “ saitai aja bu. Sampe mana kita tadi? Saya setuju dengan pendapat Ita. Kita juga perlu tahu apakah anak pandai tidak pernah mengalami kesulitan dalam belajar.”
Ita : “ Siapa target utama kita?”
Faisal : “ Bagaimana kalau Mba Alpiyah, dia kan pemenang Olimpiade Kimia Nasional,”
Eti : “ Saya setuju, tapi dia itu terlalu pendiam dan tertutup.
Ayu : “ Kalau begitu kita selidiki diam diam.”
Angga : “ Bagaimana caranya? Kalau pasang mini recorder juga tidak mungkin, dimana kita bisa taruh dan pasti ketahuan.”
Ita : “ Kalau begitu ikuti dia dan rekam apa yang dia bicarakan,”
Ayu : “ Ok, siang ini kita ikuti dia sepulang sekolah.”
Tim 2 melakukan aksinya menaruh tape recorder sesuai tugas, sementara Tim 1 mengikuti Alpiyah tanpa dialog. Di depan gerbang sekolah Alpiyah bertemu Nili.
Alpiyah : “ Hai nili.. Belum pulang?”
Nili : “ iya. Lagi nunggu Mr Heri.”
Alpiyah : “ cie…. Ada main nih sama guru.”
Nili : “ Ah.. biasa aja.. saya anggap pak heri guru saya. Tidak lebih. Lagipula kita tetangga, jadi tidak aneh kan saya pulang bareng sama Mr Heri.”
Alpiyah : “ iya maaf.. tapi menurut satya Mr Heri suka deh sama kamu. Tuh Mr Heri datang”
Heri : (Mr Heri datang dengan motornya) Ayo Alpiyah kita pulang duluan.
Nili : (Sambil naik motor Mr Heri) Sampai ketemu besok Al.
Alpiyah : Ya..
Dari Jauh Syihab memandang Alpiyah. Tiba tiba Widiya datang.
Widiya : “ Ngapain kamu ngliatin Alpiyah serius gitu?”
Sihab : “ Eh.. Nggak.. Nggak apa apa kok!”
Widia : “ Malam ini ada acara tidak? Bagaimana kalau kita nonton?”
Sihab : “ Malam minggu ini ada acara disekolah saying, bagaimana kalau minggu depan?”
Widiya : “ Hmm.. Ok, tapi kamu tahu kana pa akibatnya kalau kamu selingkuh?”
Sihab : “ ya aku tahu “
Setelah Widiya pergi Sihab memanggil Alpiyah dan member sepucuk surat untuk Alpiyah.
Keesokan harinya Tim 2 bertanya pada Nili.
Nafis : “ Permisi mba, kami ingin bertanya.”
Nili : “ ya, Tanya apa?”
Leny : “ Mba teman dekat mba Alpiyah kan?”
Nili : “ Ya, emang kenapa?”
Nining : “ Tapi ini rahasia mba, mba jangan cerita pada mba Alpiyah ya.”
Nili : “ iya, kalian niat Tanya ga sih?”
Eko : “ jangan marah mba, kami mau tahu semua tentang sisi lain Alpiyah, yaitu tentang hubungan Alpiyah dan Mr Ikin.”
Nili : “ apa maksud kalian, kalau Alpiyah tahu bisa gawat.”
Nafis : “ mba ga usah takut, kami tidak akn memberi tahu bahwa kami dapat semua ini dari mba.”
Akhirnya Nili menceritakan semuanya tentang hubungan Mr Ikin dan Alpiyah.
Pada malam Minggu Tim 2 mengambil hasil rekaman diruang Mr Muslihin, mereka terkejut dengan hasil yang mereka dapatkan. Mereka segera melapor pada senior. Senior kaget dan menyuruh mereka pergi.
Ayu : “ selamat malam!”
Opi : “ selamat malam, ada yang bisa saya bantu de?”
Ita : “ kami hanya ingin memberikan artikel kami, kami juga memberikan rekaman ini sebagai buktinya.”
Neni : “ ternyata, benar dugaan saya. Yasudah makasih de.. kalian pergi sana”
Ayu : “ Ya kak!”
Opi : “ Sebaiknya hasil rekaman ini jangan dipublikasikan.”
Ruli : “ Kenapa tidak kita publikasikan saja, bir semua orang tahu kebenarannya.
Zakky : “ tapi itusangat beresiko tinggi.
Neni : “ lalu apa yang harus kita lakukan, aku sudah muak dengan orang itu.”
Sihab : “ lebih baik kita simpan rekaman ini demi nama baik sekolah.”
Ruli : “ Kamu takut hab?? Ngapain takut kalau untuk kebenaran”
Zakky : “ sudah Rul, kita nurut aja apa kata ketua.”
Sihab : “ Sudahlah, pokoknya saya tidak mengizinkan siapapun untuk menerbitkan artikel ini!”
Setelah itu datang Tim 2 menyerahkan Artikelnya.
Eko : “ permisi mas, kami ingin menyerhkan artikel kami,”
Zakky : “ ya, terimakasih ya.”
Tiba tiba Neni dan Ruli merebut artikel yang ada ditangan zakky
Neni : “ sini aku mau baca!”
Zakky : “ santai dong mba!”
Neni : “ Dia itu koruptor dan Playboy”
Ruli : “ guru macam apa dia!”
Sihab : “ sabar mas, nanti juga akan terungkap.”
Opi : “ iya, kebenaran pasti akn menang.”
Zakky : “ udahlah gak penting, ayo kita mulai acara!”
Acara pembinaan fisik dan mental calon pengurus OSIS pun dimulai..
0 komentar:
Posting Komentar